![]() |
Sumber: kompas.tv |
Sesuai dengan kondisi masyarakat dan pemerintahan yang ada dalam zamannya, maka sejarah penyebaran Islam di Indonesia melalui dua jalur, yaitu melalui pertama, melalui jalur “politik tinggi”.
Pada waktu Islam mulai menjamah kepulauan Nusantara,
di Nusantara berdiri kerajaan-kerajaan besar dengan raja dan tokoh-tokoh
pemerintahan yang mempunyai kharisma yang luar biasa. Para raja yang didampingi
oleh pendeta-pendeta sebagai penasehatnya, dianggap mempunyai kelebihan yang
luar biasa. Bahkan sampai ada anggapan bahwa sabda raja adalah sabda Tuhan.
Raja adalah pangkal hidup dan matinya rakyat.
Melihat kenyataan di atas, para alim ulama terutama
para muballigh menggunakan plitik mendekati para raja atau mereka yang bisa
berpengaruh pada raja. Salah satu cara di antaranya degan taktik pendekatan keluarga,
misalnya dengan jalan perkawinan. Apapun yang dipergunakan, namun dengan tujuan
akhir ialah berusaha sekuat tenaga agar raja yang dimaksudkan bisa di Islamkan.
Mudah dipahami kalau hal ini berhasil, akan mempunyai pengaruh yang besar sekali;
dalam arti bahwa dapat dipastikan akan banyak rakyat yang mengikuti tindakan
rajanya.
Kedua, masuknya Islam ke Nusantara melalui jalur perdagangan.
Kegiatan ini biasanya terjadi di antara rakyat kebanyakan, terutama di daerah
pantai. Dengan cara ini hampir seluruh kota pantai di Nusantara ini dijamah
oleh pedagang Islam. Pertama-tama agama Islam menanamkan keyakinan di daerah
yang merupakan pusat perdagangan misalnya Malaka, Sumatera Utara, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Maluku.
Dari tempat-tempat ini, kemudian menyebar ke daerah-daerah
lainnya. Perkembangan di sekitar Malakan sangat pesat, karena kota itu menjadi
pusat perdagangan di Asia Tenggara
Maluku menjadi pusat pengembangan Islam, karena pada
waktu itu rempah-rempah dari Maluku merupakan barang dagangan yang mempunyai
nilai tinggi. Dari perhubungan perdagangan antar pulau itulah pelayar-pelayar
Jawa, Bugis, dan lain-lainnya menjadi pemeluk agama Islam dan kemudian ikut
menyebarkannya ke daerah yang lain.
Berdasarkan catatan sejarah, proses pengembangan seperti
tersebut di atas sudah berlangsung sejak abad ke-XV Masehi. Akibat itu, lahirlah
kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Aceh, Minangkabau, Ternate, Goa, Banjar (Kalimantan),
Kutai, dan tempat-tempat lain. Agama Islam mulai berkembang di Jawa mulai tahun
1416 yang disebarluaskan oleh mubaligh dari Malaka, Persia, dan Gujarat. Sejak
itu, raja-raja dan tokoh masyarakat, yang semula beragama Hindu dan Budha,
mulai memeluk agama Islam.
Ketika sebagian terbesar penduduk yang semula beragama
Hindu dan Budha sesudah beralih ke agama Islam masih ada sebagian kecil penduduk
Jawa terutama Jawa Timur, khususnya Belambangan tetap bertahan dalam agama
Hindu. Bahkan, sejarah juga mengatakan bahwa mereka yang tidak mau memeluk
agama Islam, melarikan diri ke daerah Belambangan atau ke Bali.
Demikianlah dari keadaan di atas, mulailah Islam
menginjakkan kaki di pulau Bali.
Dikutip dari buku Islam di Bali; Sejarah masuknya
agama Islam ke Bali.
Agar
Pembaca dapat mengulas tema di atas lebih dalam, kami lampirkan versi luring
pdf pada link di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar