![]() |
Sumber: kompasiana.com |
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian (moral excellence) yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai kebaikan pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai-nilai karakter sebagai watak dirinya dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya, sebagai anggota masyarakat dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Di
antara nilai-nilai karakter terpenting yang harus ditanamkan adalah nilai
religius, yakni sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pihak-pihak yang berlainan paham dan
keyakinan, serta hidup rukun dengan umat beragama lain. Alasannya, bangsa
Indonesia adalah masyarakat agamis. Oleh karena itu, kehidupan individu,
masyarakat, dan bangsa harus selalu didasarkan pada ajaran agama dan
kepercayaannya. Atas dasar pertimbangan itulah, nilai-nilai pendidikan karakter
harus berasas pada nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
Lebih
lanjut, pendidikan karakter harus dilakukan melalui tahapan perencanaan yang
baik dan pendekatan yang tepat dalam proses pembelajarannya. Pengembangan
pendidikan karakter melalui jalur pembelajaran ialah internalisasi nilai-nilai
karakter melalui program dan kegiatan kurikuler, baik ke dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus, Rencana Program Pembelajaran (RPP)
maupun buku ajar (text book) yang digunakan.
Menimbang
pentingnya internalisasi karakter religius melalui jalur pembelajaran, Tim
Dosen Matakuliah Pendidikan Agama Islam (MK PAI) Universitas Negeri Malang (UM)
pada tahun ajaran baru 2013-2014 ini memandang perlu untuk menyusun buku ajar
baru guna menumbuhkembangkan nilai dan karakter religius dalam diri mahasiswa.
Berangkat dari hasrat dan niatan mulia di atas, judul yang dipilih untuk buku
ajar MK PAI ini adalah “Pendidikan Islam Transformatif: Menuju Pengembangan
Pribadi Berkarakter”.
Kata
“transformasi”, yang dalam bahasa Arab dapat dipadankan dengan kata taghyir,
sengaja dipilih untuk text book ini, karena tim penulis memiliki spirit
yang kuat menghadirkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam praksis
pengajaran MK PAI di waktu mendatang guna mencetak pribadi-pribadi Muslim yang
berkarakter luhur (baca: ber-akhlaq karimah).
Kehadiran
buku ajar MK PAI ini juga dapat dimaknai sebagai tanggapan terhadap amanat
Direktorat Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI kepada segenap civitas akademika
perguruan tinggi untuk mengakomodir sejumlah issue pendidikan krusial (seperti
pendidikan karakter dan pendidikan anti-korupsi), sekaligus sebagai respons
terhadap dinamika nasional dan global mutakhir (seperti kampanye konservasi
lingkungan, multikulturalisme, dan perang terhadap terorisme yang didengungkan
oleh dunia internasional).
Secara
spesifik, tujuan-tujuan yang diusung text book MK PAI tahun 2013 ini
adalah sebagai berikut. Pertama, mengembangkan fitrah dan potensi kalbu
(intuitif) mahasiswa sebagai insan yang memiliki nilai-nilai religius. Kedua,
mengembangkan kebiasaan dan perilaku (afektif) mahasiswa yang luhur dan terpuji
sejalan dengan budaya dan tradisi bangsa yang religius. Ketiga, menanamkan
sikap dan tindakan toleran (inklusif) yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, dan paham. Pendekatan pembiasaan karakter religius yang diterapkan dalam
buku ajar MK PAI tahun 2013 ini bertumpu pada tiga prinsip.
Pertama, agar mahasiswa mengenal (knowing)
nilai-nilai Islam; kedua, menerima (loving) nilai-nilai tersebut sebagai
miliknya, dan ketiga, bertanggung jawab atas penerapannya (doing) dalam
kehidupan nyata.
Disarikan dari Kata Pengantar Buku “Pendidikan
Islam Transformatif”.
Agar
Pembaca dapat mengulas tema di atas lebih dalam, kami lampirkan versi luring (offline)
pdf pada link di bawah ini.
Pendidikan Islam Transformatif pdf
Gerak Langkah Pendidikan Agama Islam untuk Moderasi Beragama
pdf
0 komentar:
Posting Komentar