![]() |
Sumber gambar: change.org |
Kita
berada di negeri paling majemuk di dunia, Indonesia. Di negeri ini ada 1340
suku bangsa dan 742 bahasa. Wajarlah jika banyak orang berpikir bahwa keragaman
yang sangat tinggi ini menyimpan potensi disintegrasi yang juga sangat tinggi.
Apalagi Indonesia bukanlah negara daratan, melainkan negara kepulauan yang
dipisahkan lautan luas.
Namun,
kekhawatiran itu menjelma ketakjuban ketika kita membaca halaman-halaman awal
dari buku ini yang diberi judul “Mozaik Indah Keragaman Bangsa Indonesia”. Kita
disajikan banyak fakta yang semuanya menyimpulkan betapa ajaibnya Indonesia.
Bayangkan, Eropa merupakan daratan, tetapi mereka terpecah menjadi 50 negara.
Di belahan lain, mereka hidup di satu daratan yang luas, dengan satu bahasa,
satu agama, tetapi terus bertikai dan berperang sampai hari ini.
Bagaimana
bisa Indonesia dapat bertahan sampai hari ini? Tentu lebih asyik jika pembaca
mencari tahu sendiri jawabannya. Melalui Kata Pengantar ini, saya hendak
memberitahukan hal penting dari buku ini. Saya merasa buku ini mengisi celah
kosong kerinduan akan sebuah buku yang dapat menjadi wahana dialog dan
interaksi antarpemeluk agama dan aliran kepercayaan di Indonesia. Sejauh ini,
buku-buku keagamaan yang beredar cenderung bernuansa normatif dan monolitik.
Sebaliknya, buku ini sejak proses awal pembuatannya melibatkan narasumber dari
masing-masing pemeluk agama. Pendekatan narator dengan “melibatkan” karakter
setiap pemeluk agama membuat penyajian materi buku ini terasa unik, menarik,
dan mudah dimengerti. Pembaca akan mengetahui ajaran, konsep ketuhanan, kitab
suci, hari raya masing-masing agama, dan aliran kepercayaan. Buku ini
dilengkapi ilustrasi, foto, dan aplikasi virtual reality UID360 sehingga
semakin asyik dibaca.
Buku
ini bagaikan oase bagi semua pemeluk agama dan aliran kepercayaan: satu buku
untuk semua agama dan aliran kepercayaan. Seorang pemeluk agama tidak hanya
mengetahui agamanya, tetapi juga jadi mengetahui agama dan aliran kepercayaan
lain. Hanya dengan mengetahui agama lain akan muncul rasa empati dan saling
menghargai. Akhir kata, selamat menikmati ensiklopedia Meyakini Menghargai ini.
Semoga buku terbitan hasil kolaborasi Convey PPIM, UNDP, dan Exposé ini
memberikan kontribusi penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih damai dan
toleran.
Dikutip
sambutan Ismatu Ropi, Ph.D, dalam buku Ensiklopedia Meyakini Menghargai Religious
Literacy Series.
Agar
Pembaca dapat mengulas tema di atas lebih dalam, kami lampirkan versi luring
(offline) pdf pada link di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar