![]() |
Sumber gambar: santrijagad.org |
Sayyidah Aisyah r.a. bercerita: Kami
pernah bepergian keluar bersama Rasulullah saw. Ketika sampai di sebuah daerah
antara Madinah dan Khaibar, tiba-tiba kalungku hilang.
Rasulullah saw. segera mencarinya,
demikian juga para sahabat. Semuanya berdiri mengikuti Rasulullah saw. mencari
kalung. Ketika itu tak ada satu orang pun yang membawa air (untuk berwudhu dan
lainnya).
Para sahabat mendatangi Abu Bakar.
“Tidakkah Anda melihat apa yang dilakukan Aisyah? Ia telah menahan Rasulullah
saw. dan orang-orang, sementara tak seorang pun yang membawa air,” kata mereka.
Abu Bakar segera bergegas menemuiku,
sementara Rasulullah saw. telah tertidur dengan kepala beliau berada di atas
pahaku. “Kamu telah
menyusahkan Rasulullah dan para sahabat, sementara tak satu orang pun membawa
air,” kata Abu Bakar kepadaku.
Abu Bakar memarahiku secara panjang
lebar dengan penuh kesal. Lalu, ia mencubit lambung (rusuk) ku. Aku sedikit
bergerak, namun kepala Rasulullah tetap berada di atas pahaku. Begitu fajar tiba, Rasulullah saw.
terjaga namun tak ada air saat itu. Lalu, Allah menurunkan ayat tayamum.
Kami pun bergegas menuju unta yang kami
tunggangi, dan ternyata kalung itu berada di bawah unta tersebut.” Usaid ibn al-Khudhair berkata: “Ini
bukan keberkahan pertama dari kalian, Keluarga Abu Bakar.” Artinya, ayat
tayamum turun karena Aisyah, putri Abu Bakar. Turunnya ayat tayamum ini satu
keberkahan bagi para sahabat dan umat Islam.
[sumber: Shahîh al-Bukhâri, hadis nomor
334; Shahîh Muslim, hadis nomor 367]
Dikutip
dari qafmedia
0 komentar:
Posting Komentar