![]() |
Sumber gambar: ilmusosiologi.com |
Sosiologi sering disebut sebagai
induk ilmu-ilmu sosial. Melalui sosiologi, kita dapat mengkaji dan memahami
berbagai masalah perilaku individu dan masyarakat serta hubungan di antara
keduanya yang umumnya menjadi fokus berbagai ilmu sosial.
Untuk memahami perilaku individu dan
masyarakat ini secara lebih mendalam, sosiologi meny ediakan berbagai macam
perspektif, teori, pendekatan, dan paradigma. Oleh karena itu, tidak
mengherankan, tidak satu pun cabang-cabang ilmu sosial yang mengabaikan
sosiologi, kecuali cabang ilmu sosial itu ingin mandeg dan tidak berkembang.
Cabang-cabang ilmu sosial apa pun mulai dari Ilmu Psikologi, Ilmu Politik, Ilmu
Hukum, Ilmu Ekonomi, Ilmu Bisnis, Ilmu-ilmu Sastra, Antropologi, Filsafat, Ilmu
Hubungan Internasional, dan cabang-cabang ilmu sosial lain yang sangat banyak,
semuanya berutang dan meminjam dalam satu dan banyak hal pada teori dan
pendekatan Ilmu Sosiologi.
Ilmu Sosiologi pun terus berkembang
mengingat individu dan masyarakat yang menjadi objek studi juga terus berubah.
Kini, masalah individu dan hubungannya dengan masyarakat tidak terbatas pada
masyarakat tradisional, semi-modern, modern, ataupun posmodern yang
sekarang ini muncul dalam bentuk gerakan-gerakan baru, seperti gerakan
homoseksual dan lesbian. Juga, kini banyak individu hidup, beraktivitas, dan
pandangannya lintas negara atau sering disebut sebagai “warga dunia”, yang mau
tidak mau menjadi objek pengkajian ilmu sosial.
Ilmu-ilmu sosial yang tidak
meletakkan diri dalam konteks perkembangan ilmu sosiologi dengan sendirinya
berada dalam bahaya karena ilmu itu akan kehilangan sentuhannya terhadap
realitas sosial yang dinamis, menjadi sempit dan tumpul. Ini sering terjadi
pada bidang keilmuwan baru yang para ilmuwannya berambisi mengembangkan apa
yang mereka sebut sebagai disiplin yang kuat, sah, dan otonom.
Akan tetapi, sebagai akibat
konsentrasi demikian, ia menjadi makin tumpul dan sempit dalam menganalisi sesuatu
dan semakin kehilangan pijakan untuk menganalisis perkembangan masyarakat.
Membina suatu ilmu sosial yang otonom tidak bisa dilakukan dengan terpaku pada
teori-teori sendiri yang mungkin hanya tepat pada satu tempat dan waktu ter
tentu saja. Perkembangan sosial mengharuskan tiap ilmuwan untuk melakukan
berbagai refl eksi dalam melihat masyarakat pada tempat dan situasi yang terus
berubah. Dengan kata lain, mereka harus melirik kepada perkembangan teori dan
paradigma dalam Ilmu Sosiologi untuk membantu memahami fenomena masyarakat yang
berubah.
Sumber:
kata pengantar buku Pengantar Sosiologi karangan Nurani Soyomukti
Untuk mengulas
lebih dalam buku Pengantar
Sosiologi, pembaca bisa mengakses versi luring/
offline pada link pdf di bawah ini
0 komentar:
Posting Komentar