Pages

Senin, 01 April 2019

Al Hikam: Maha Karya Syekh Ibn Athaillah As Sakandari

Sumber gambar: www.saatchiart.com
Kitab Al-Hikam adalah buah karya Syekh Ibnu Atha'illah, mursyid ketiga dari Thariqah Syadziliyah. Adapun pendiri pertama Syadziliyah adalah Syekh Abu Hasan Ali Asy-Syadzili, seorang Maroko yang kemudian menetap di Iskandariah, Mesir dan wafat pada 1258 M. Penggantinya adalah Syekh Abu Abbas Al-Mursi, yang berasal dari Murcia, Andalusia, Spanyol (wafat di tahun 1287 M), yang sepeninggalnya dilanjutkan oleh Syekh Ibnu Atha'illah.

Ibnu Athaillah sendiri merupakan ulama tasawuf yang lahir di kota Iskandariah (Alexandria), Mesir, dan wafat pada 1309 M.  Ia dikenal sebagai tokoh ketiga dalam tarekat syadziliyah, satu tarekat kesufian yang didirikan oleh Syekh Abu Hasan asy-Syadzili. Selain itu, ia dikenal pula sebagai pengajar di Al-Azhar, ahli hadis, dan ahli fikih Mazhab Maliki. Ia dikenal sebagai ulama yang produktif berkarya. Banyak sekali karyanya yang masih bisa kita jumpai sampai sekarang, meski yang paling populer adalah Al-Hikam ini.

Syekh Ibnu Atha'illah hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mamluk. Beliau lahir di kota Alexandria (Iskandariyah), Mesir, lalu pindah ke Kairo. Di kota inilah beliau menghabiskan hidupnya dengan mengajar Fikih Mazhab Imam Maliki di berbagai lembaga intelektual.

Ibn Atha'illah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Karya itu meliputi bidang tasawuf, tafsir, akidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah Kitab Al-Hikam yang disebut-sebut sebagai magnum opus beliau.

Al-Hikam adalah salah satu maha karya sastra yang monumental dan merupakan hasil perenungan mendalam Ibn Atha’illah terhadap dua sumber utama Islam; al-Qur’an dan as-Sunnah. Kitab yang diperuntukkan bagi para pejalan (salik), yang di dalamnya berisi panduan lanjut bagi setiap pejalan untuk menempuh perjalanan spiritual. Al-Hikam berisi berbagai terminologi suluk yang ketat, yang merujuk pada berbagai istilah dalam Al-Qur'an.

Salah satu renungannya sebagai penutup resensi ini :

“Tuhanku, keluarkanlah aku dari kerendahan diriku dan bersihkan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk ke lubang kuburku. Hanya kepada-Mu aku meminta bantuan maka bantulah aku. Kepada-Mu aku berserah diri maka jangan beratkan bebanku. Kepada-Mu aku memohon maka jangan Kau kecewakan. Pada karunia-Mu aku berharap maka jangan Kau tolak. Kepada-Mu aku mendekat maka jangan Kau jauhi. Di pintu-Mu aku berdiri maka jangan Kau usir.”

Berikut kami lampirkan link unduhan pdf terjemah kitab Al Hikam di bawah ini 

1 komentar:

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer