![]() |
Sumber gambar: kabarmakkah.com |
Di dalam Islam persoalan perempuan
merupakan isu penting yang unik untuk selalu dikaji. Di antara beragam isu
gender yang menarik ditampilkan adalah peran perempuan di ruang publik. Peran
perempuan sangat penting di ranah sosial, dan publik bahkan politik. Dalam
sejarah Islam sendiri, banyak perempuan-perempuan yang lahir untuk memberikan
dan pengajaran agama seperti Aisyah Ra dan Sayyidah an-Nafisah yang notabene
sebagai guru Imam al-Syafi’i. hingga Rabi’ah al Adawiyah sebagai sang sufi.
Paradigma diskriminatif terhadap
perempuan memang kerap dijargonkan oleh sebagian kalangan untuk memberikan
justifikasi dominasi gender terhadap perempuan. Sehingga mereka menganggap
perempuan hanya sebatas bekerja di dapur dan mengurus rumah tangga.
Padahal Islam memberikan hak yang
sama antara perempuan dan laki-laki
وَلَهُنَّ
مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ
وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan
para wanita mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
ma’ruf. Akan tetapi laki-laki mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
istrinya. Dan Allah Maha Perkasa Lagi Bijaksana.” (Q.S. Al Baqarah: 228)
Muhammad al
Thâhir bin ‘Asyûr berkata, “Ayat ini seruan, pujian dan sanjungan atas hak-hak
wanita.” Dengan demikian, mereka berhak untuk meningkatkan kualitas pribadi dan
berjuang di ranah sosial dan ruang publik.
Selain menjamin hak-hak wanita,
Islam pun menjaga kaum wanita dari segala hal yang dapat menodai kehormatannya,
menjatuhkan wibawa dan merendahkan martabatnya. Bagai mutiara yang mahal
harganya, Islam menempatkannya sebagai makhluk yang mulia yang harus dijaga.
Atas dasar inilah kemudian sejumlah aturan ditetapkan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala. Dan agar berikutnya, kaum wanita dapat menjalankan peran strategisnya
sebagai pendidik umat generasi mendatang.
Muhammad Thâhir ‘Asyûr rahimahullah berkata,
“Agama Islam sangat memperhatikan kebaikan urusan wanita. Bagaimana tidak,
karena wanita adalah setengah dari jenis manusia, pendidik pertama dalam
pendidikan jiwa sebelum yang lainnya, pendidikan yang berorientasi pada akal
agar ia tidak terpengaruh dengan segala pengaruh buruk, dan juga hati agar ia
tidak dimasuki pengaruh setan.
Berikut kami sertakan link download fiqih perempuan di bawah ini agar
pembaca bisa mengulas dan mengeksplor lebih jauh bagaimana seharusnya peran
wanita sesuai dengan syariat Islam.
0 komentar:
Posting Komentar