![]() |
Sumber gambar: national.tempo.co |
Banyak
manusia yang mempersempit makna kesuksesan, hingga ketika sudah sampai pada
tujuan yang ada dalam persepsinya, ia akan kehilangan esensi dari tujuan
tersebut. Padahal kesuksesan cukup digambarkan tidak lebih dari dua suku kata
yaitu Khusnul Khotimah.
Kesuksesan
adalah ketika manusia mampu menggenggam dunia di tangannya. Ia hanya meletakkan
dunia tidak lebih sebagai medan perjuangan untuk mengalahkan ego dan nafsunya.
Mengalahkan kecintaannya pada kebahagiaan artifisial demi mendapatkan kebahagiaan
yang abadi.
Jika
dunia diletakkan di hati, maka hidup akan semakin berat. Padahal semua proses
yang dilalui walaupun dihayati dengan baik akan kembali pada satu titik akhir
bermuara pada-Nya.
Kamu
tidak bisa memilih lahir dari rahim mana tapi kamu bisa memilih sukses lewat
jalan yang mana. Melihatlah ke bawah agar selalu mensyukuri apa yang telah Kau
miliki. Fokus pada apa yang telah diberikan oleh-Nya akan terasa damai daripada
selalu memikirkan apa yang telah terambil dari kehidupan ini. Marahmu, rasa
kecewamu, jadikan kekuatan untuk mengejar kesuksesanmu.
Jabatan
manusia hanyalah serupa khadimah. Kekayaannya hanyalah sebagai wasilah.
Rupawannya hanyalah setitik ni’mah atau niqmah. Ilmuwannya
hanyalah untuk sebuah amanah. Dan kehidupan manusia secara umum adalah khalifah
(memimpin dirinya sendiri untuk bisa meraih kehidupan yang lebih baik dunia dan
akhirat).
Semoga
kita bisa kembali kepada-Nya dengan khusnul khatimah.
Dikutip
dari Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., M.A.
0 komentar:
Posting Komentar